Selasa, 27 Agustus 2024

Melahirkan Generasi Cerdas Melalui Pendidikan Tentang Pornografi yang Berkualitas, Untuk Optimis Indonesia mas

*Foto seorang siswa yang terkejut akan maraknya kasus pelecehan seksual dan pornografi. 

 Perkembangan teknologi di era globalisasi ini telah membawa dampak besar bagi Indonesia terutama bagi dunia pendidikan. Namun, berkembangnya teknologi ini bagaikan dua mata pisau, di satu sisi membawa kebaikan, dan di sisi lain membawa keburukan, salah satu keburukannya adalah pornografi. Menurut Wirjono (1985), Pornografi merupakan tulisan, gambar atau patung atau barang yang pada umumnya yang berisi atau menggambarkan sesuatu yang menyinggung rasa susila dari orang yang membaca atau melihatnya

Pornografi merupakan ancaman yang besar hingga saat ini, karena pornografi telah membawa dampak buruk bagi masyarakat terutama siswa yang masih dibawah umur. Di era teknologi, mengakses hal-hal yang berkaitan dengan pornografi sangat mudah karena hampir seluruh masyarakat di Indonesia memiliki teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu handphone. Dampak dari pornografi dapat mempengaruhi tingkah laku dan peerilaku siswa. Pornografi dapat menjadi adiktif apabila terlalu sering melihatnya dalam kata lain dapat membuat candu, daan bahkan ketergantungan. Pornografi merupakan factor utama dari seks bebas yang sering terjadi pada siswa ataupun remaja. Namun seiiring berkembangnya teknologi, kini banyak ditemukan banyak sekali seorang siswa yang menjual suara, video, dan foto bersifat pornografi di berbagai aplikasi. Dan juga, apliksi yang ada juga semakin canggih, sehingga menyebabkan eksploitasi tubuh seseorang menggunakan aplikasi edit dan AI (Artifical Inteligent). Pornografi selalu membawa dampak negatif, tanpa membawa dampak positif sedikit pun dalam dunia pendidikan. Pemberantasan pornografi juga bertujuan untuk membina generasi-generasi muda untuk menjadi generasi-generasi yang cerdas dan peduli tentang betapa pentingnya edukasi pornografi sehingga dapat mewujudkan indonesia emas 2045. 

Edukasi tentang pornografi sudah banyak, namun hal ini masih tidak maksimal untuk menurunkan kasus kasus yang berkaitan dengan pornografi di dunia pendidikan, karena kebanyakan korban merupakan pelajar yang terdiri dari anak-anak dan remaja. Dalam waktu 4 tahun terakhir, kasus pornografi anak di indonesia mencapai angka 5,5 juta kasus. Sehingga menyebabkan, negara indonesia menempati posisi keempat untuk kasus pornografi anak di dunia. Negara indonesia telah di tahap darurat kasus pornografi. Sepanjang 2023 terdapat 2 persen dari anak-anak pengguna internet menjadi sasaran eksploitasi seksual dan pelecehan secara daring. Hal ini terjadi di platform media sosial, seperti WhatsApp, facebook, dan X. Penggunaan AI di Indonesia telah membawa banyak dampak positif, namun tak jarang banyak yang menyalahgunakan AI untuk mengeksploitasi tubuh seseorang untuk bahan pelecehan seksual. 

Lantas, bagaimana Indonesia akan menjadi Indonesia emas 2045, jika sekarang Inonesia darurat kasus pornografi? Akankah Indonesia menjadi Indonesia emas atau justru menjadi Indonesia cemas? 

Konsumsi pornografi meupakan akar dari terjadinya kasus pelecehan seksual dan seks bebas pada pelajar. Karena kurang maksimalnya edukasi pornografi sehingga terbukanya peluang bagi pelaku-pelaku pelecehan dan pornografi. 

Indonesia sangat membutuhkan generasi yang cerdas untuk mewujudkan Indonesia emas, namun apakah generasi cerdas dapat lahir tanpa adanya Pendidikan yang berkualitas dan pengawasan yang cukup dari otoritas Pendidikan untuk menuntun generasi tersebut untuk melakukan hal yang terpuji? 

Berlandaskan Undang-undang Nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi,, dalam pasal 8 pelaku atau model yang beberbau pornografi akan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Namun hingga saat ini, regulasi tersebut masih tidak cukup dan belum menyentuk secara keseluruhan Masyarakat Indonesia.

Dunia pendidikan harus menciptakan pendidikan yang berkualitas sehingga dapat melahirkan generasi yang cerdas untuk Indonesia emas 2045. Perkembangan teknologi membawa perubahan yang besar bagi pelajar, dan pastinya memiliki dampak positif dan negatif, salah satunya adalah pornografi. Pornografi merupakan hal yang sudah sangat lazim sekarang. Seiiring dengan perkembangan teknologi, kini pornografi tak hanya berupa pelecahan seksual secara langsung maupun catcalling, namun Sekaran juga sudah ada yang Namanya kecerdasan buatan yang disalahgunakan oleh para oknum untuk mengeksploitasi tubuh seseorang. Di dalam dunia Pendidikan, pornografi telah membawa dampak buruk terutama bagi pelajar. Pornografi merupakan akar dari masalah terjadinya seks bebas dan kekerasan seksual pada pelajar. Tak hanya itu, pornografi juga telah membuat para pelajar kehilangan arah karena kecanduan dan hal ini sangat mempengaruhi perilaku para pelajar. Oleh karena itu, sebagai generasi muda kita harus mengedukasi kita sendiri tentang pornografi sedini mungkin agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, bina bangsa,genrasi cerdas. Melalui ketiga fungsi DPR, DPR dapat memaksimalkan fungsi tersebut untuk meningkatkan pendidikan yang berkualitas, melahirkan generasi cerdas dan bersama membangun negeri optimis Indonesia emas 2045. 

REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi 

Wirjono prodjodikoro, Tindak- tindak pidana tertentu di Indonesia Bandung : Rosda Offset, 1985. hlm 112. 

Mulya Haryani R , Mudjiran , Yarmis Syukur. (2012, Juni). Dampak Pornografi Terhadap Perilaku Siswa dan Upaya Guru Pembimbing untuk Mengatasinya.

suara.com. 21 April 2024. Miris, Indonesia Negara Peringkat ke-4 Kasus Pornografi Anak di Dunia. Diakses pada 14 Juli 2024, dari https://www.suara.com/tekno/2024/04/21/144256/miris-indonesia-negara-peringkat-ke-4-kasus-pornografi-anak-di-dunia 


kbr.id. 29 Desember 2023. Kasus Eksploitasi Seksual pada Anak Melalui Internet Meningkat di 2023. Diakses pada 14 Juli 2024, dari https://kbr.id/berita/nasional/kasus-eksploitasi-seksual-pada-anak-melalui-internet-meningkat-di-2023


Selasa, 20 Agustus 2024

Tiga Dara; Membelah Angkasa, Meraih Cita

 TIM LDBI SMAN 1 SIANTAN BERHASIL MEMBAWA PULANG GELAR "BEST SPEAKER" DI JAKARTA


JAKARTA- Minggu, 11/08/2024, SMAN 1 Siantan berhasil menorehkan prestasi membanggakan pada kompetisi Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) Lingkungan Hidup Nasional dalam acara Festival Like 2 yang diselenggarakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

Lomba LDBI Lingkungan hidup Nasional ini sudah melalui tahapan-tahapan yang panjang dan mengalahkan ratusan tim lainnya, sehingga empat tim semi final yang di undang untuk menentukan final di JCC, Senayan, Jakarta pusat. 

Salah satunya yang di undang adalah tim LDBI SMAN 1 Siantan dari 3 anggota yaitu, Amoi, Kurnia Srikandi dan Kimi Guri juga didampingi oleh Bapak Tobir, S.Pd selaku guru SMAN 1 Siantan.

Salah satu tim LDBI SMAN 1 Siantan Kurnia Srikandi mengukir performa yang luar biasa dan membangkitkan semangat para penonton dan peserta lain sehingga meraih "Best Speaker" dalam Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) Lingkungan Hidup Nasional dalam acara Festival Like 2 oleh KLHK.

Kesan dari Kurnia Srikandi mengatakan sangat bahagia dan bersyukur karena sudah meraih 'Best Speaker' dalam Komptisi LDBI Lingkungan Hidup ini, juga tim yang sangat solid dan antusias akan menciptakan semangat dan motivasi yang tinggi.

"Saya sangat bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT., sehingga bisa meraih best speaker dalam LDBI ini, tim yang juga sangat solid dan antusias dan ingin menciptakan semangat dan motivasi yang tinggi" ucapnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kepala SMAN 1 Siantan Ibu Diana Rosanti, S.Pd,. M.Pd, bapak/ibu guru dan teman-teman yang telah memberi dukungan dan do'anya kepada tim mereka bertiga.


"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Kepala SMAN 1 Siantan Ibu Diana Rosanti, S.Pd, M.Pd, semua guru dan teman-teman SMAN 1 Siantan yang telah mendukung dan memberikan doa kepada kami bertiga" pungkas Kurnia Srikandi.